Cara Mengukur dan Menghitung Delay, Jitter, Throughput dan Packet Loss
Cara Mengukur dan Menghitung Delay, Jitter, Throughput dan
Packet Loss – Dalam pengukuran Analisis
Quality of Service (QoS) sebuah jaringan Wifi, saya menggunakan empat
parameter, diantaranya adalah Delay, Jitter, Throughput dan Packet Loss.
Tools
yang bisa anda gunakan untuk mengukur Quality of Service (QoS) adalah Aplikasi
Wireshark dan Microsoft Excel untuk menghitung parameter yang telah anda
capture dengan menggunakan Aplikasi Wireshark.
Dikutip dari Wikipedia, Wireshark adalah penganalisis
paket bebas dan sumber terbuka. Perangkat ini digunakan untuk pemecahan masalah
jaringan, analisis, perangkat lunak dan pengembangan protokol komunikasi dan
pendidikan. Awalnya bernama Ethereal, pada Mei 2006 proyek ini berganti nama
menjadi Wireshark karena masalah merk dagang.
Berikut ini merupakan hasil capture menggunakan Wireshark.
Hasil
Capture Wireshark
Summary
Hasil Capture Wireshark
Pengukuran Parameter
1. Delay
Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal hingga ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. (Bobanto, 2014)
Menurut
versi TIPHON standarisasi nilai delay adalah sebagai berikut :
Tabel yang menunjukan kualitas latensi berdasarkan besar delaynya
Kategori
Latensi
|
Besar Delay
|
Indeks
|
Sangat
Bagus
|
<150
ms
|
4
|
Bagus
|
150
s/d 300 ms
|
3
|
Sedang
|
300
s/d 450 ms
|
2
|
Jelek
|
>450
ms
|
1
|
Untuk
menghitung rata-rata delay digunakan rumus :
Delay rata-rata = Total Delay / Total paket yang diterima
Dari capture data yang telah dilakukan dengan
wireshark maka didapatkan rata-rata delay dengan cara perhitungan sebagai berikut :
Rata rata delay = Total delay / Total paket yang diterima
=
158,305 sec / 25966
=
0,0060 sec
= 6 ms
Total
delay didapatkan dengan menjumlahkan keseluruhan delay yang ada antara paket
satu dengan paket lainnya.
Hasil Perhitungan
Rata-rata Delay
Parameter
yang dihitung
|
Nilai yang didapat
|
Total
paket yang diterima
|
25966
paket
|
Total
delay
|
158,305
sec
|
Rata-rata
delay
|
6
ms
|
2. Jitter
Jitter didefinisikan sebagaai variasi
delay yang diakibatkan oleh panjang queue dalam suatu pengolahan data dan
reassemble paket-paket data di akhir pengiriman akibat kegagalan sebelumnya.
Tabel Kategori Jitter
Kategori
degradasi
|
Jitter
|
Sangat Bagus
|
0 ms
|
Bagus
|
0 s/d 75 ms
|
Sedang
|
75 s/d 125 ms
|
Jelek
|
125 s/d 225 ms
|
Untuk
menghitung jitter digunakan rumus :
Jitter = Total Variasi Delay / Total paket yang diterima - 1
Total
variasi delay diperoleh dari penjumlahan :
(delay 2 – delay
1) + (delay 3 – delay 2) +…+ (delay n – delay (n-1))
Dari
capture data yang telah dilakukan, maka didapatkan jitter dengan cara
perhitungan sebagai berikut :
Jitter = Total variasi delay / (Total
paket diterima – 1)
= 9 / 25965
= 0,0003466 s
= 0,3466 ms
Total
variasi delay didapatkan dengan menjumlahkan keseluruhan selisih delay yang ada
antara paket satu dengan paket lainnya.
Hasil
perhitungan Jitter
Parameter yang dihitung
|
Nilai
yang didapat
|
Total
paket yang diterima
|
25966
packet
|
Total
variasi delay
|
9
s
|
Jitter
|
0,3466
ms
|
3. Throughput
Throughput adalah bandwidth sebenarnya (actual)
yang diukur dengan satuan waktu tertentu yang digunakan untuk melakukan
transfer data dengan ukuran tertentu.
Waktu download terbaik adalah ukuran file
dibagi dengan bandwidth. Sedangkan waktu actual atau sebenarnya adalah ukuran
file dibagi dengan throughput.(Bobanto, 2014)
Throughput
dapat dihitung dengan rumus:
Dari
capture data yang telah dilakukan, maka didapatkan throughput dengan cara
perhitungan sebagai berikut.
Throughput = Paket data yang diterima / Lama
Pengamatan
= 20364785 bytes / 158,305 s
= 128642,421 bytes
= 1,029 mb
Tabel Hasil Perhitungan Throughput
Parameter
yang dihitung
|
Nilai yang didapat
|
Paket
data yang diterima
|
20364785
bytes
|
Lama
pengamatan
|
158,305
s
|
Throughput
|
1,029
mb
|
4. Packet Loss
Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan kondisi yang menunjukan jumlah total paket yang hilang, hal ini dapat terjadi karena beberapa kemungkinan antara lain terjadinya overload didalam suatu jaringan, error yang terjadi pada media fisik, kegagalan yang terjadi pada sisi penerima antara lain bisa disebabkan karena router buffer over flow atau kemacetan.(Bobanto, 2014).
Tabel Kategori Packet Loss
Kategori
Degradasi
|
Packet Loss
|
Indeks
|
Sangat Bagus
|
0%
|
4
|
Bagus
|
3%
|
3
|
Sedang
|
15%
|
2
|
Jelek
|
25%
|
1
|
Packet
loss dapat dihitung dengan rumus:
Dari
capture data yang telah dilakukan, maka didapatkan packet loss dengan cara
perhitungan sebagai berikut.
Tabel Hasil Perhitungan Packet Loss
Parameter
yang dihitung
|
Nilai yang didapat
|
Paket data yang dikirim
|
26128
|
Paket data yang
diterima
|
24454
|
Packet loss
|
6,407%
|
Demikian Cara Mengukur dan Menghitung Delay, Jitter, Throughput dan Packet Loss. Maaf jika ada yang kurang jelas, silahkan berikan pertanyaan melalui kolom komentar. Semoga dapat bermanfaat!
permisi, halo. maksud dari paket data dikirim - paket data diterima pada paket loss itu yang mana ya? apakah (bytes - paket) yang ada di menu statistic -> capture file properties kah?
Bisa dilihat pada gambar paling atas (summary hasil capture wireshark) pada menu packet ada capture dan displayed
halo permisi mau tanya. untuk yang paket loss mendapatkan angka paket diterima 24454 dilihat darimana ya ? terimakasih
total variasi delay nilainya dari mana ya?
dari delay kak, delay 2- delay 1. harus mencari nilai delay dulu baru bisa mencari nilai variasi delay nya
kak, boleh minta nomor WA nya? ada yang ingin saya tanyakan mengenai packet loss
makasih kak, artikelnya sangat bermanfaat
tolong dong ka, buat versi videonya yang menghitung packet loss
wah ini tutornya lengkap. makasih ka
Thanks ka
makasih ilmunya
mau nanya untuk packet loss dari mana dilihat nilai 24454
untuk nilai packet loss nya 25966 kak elsa, mohon maaf untuk nilai 24454 itu belum saya edit ya. segera akan saya perbaiki