5 Cara Tetap Kuat Secara Mental Saat Menghadapi Rekan Kerja yang Toxic
5 Cara Tetap Kuat Secara Mental Saat Menghadapi Rekan Kerja yang Toxic - Di mana pun Kamu bekerja, Kamu pasti akan menemukan rekan kerja yang sulit. Dan jika Kamu tidak berhati-hati, satu orang dapat merusak seluruh pengalaman kerja Kamu dan bahkan mungkin merusak karier Kamu.
Mungkin rekan satu tim yang menghargai pekerjaan Kamu. Atau, mungkin kenegatifan kolega Kamu menyeret semua orang ke bawah.
Rekan kerja yang toxic dapat menguras kekuatan mental Kamu, dan jika Kamu membiarkannya, justru akan mengganggu Kamu untuk melakukan hal yang terbaik.
Berikut adalah lima strategi untuk tetap kuat bahkan ketika Kamu bekerja dengan orang yang paling sulit atau toxic:
5 Cara Tetap Kuat Secara Mental Saat Menghadapi Rekan Kerja yang Toxic
1. Tahan godaan untuk mengeluh
Apakah Kamu menghubungi rekan kerja yang lain untuk mengeluh tentang rekan kerja yang toxic atau mungkin bahkan Kamu melampiaskannya kepada pasangan saat Kamu tiba di rumah, mengeluh membuat Kamu terjebak dalam keadaan negatif.
Semakin banyak waktu dan energi yang Kamu habiskan untuk mengeluh, semakin banyak ruang yang Kamu izinkan untuk diambil oleh orang toxic dalam hidup Kamu. Berkomitmenlah untuk mengisi hidup Kamu dengan orang-orang yang positif dan pengalaman yang produktif serta kurangi waktu luang bagi orang-orang yang toxic.
2. Pertahankan kekuatan pribadi Kamu
Mengatakan bahwa rekan kerja membuat Kamu merasa buruk tentang diri sendiri atau mengklaim bahwa atasan merusak hari Kamu, menyiratkan bahwa Kamu sedang tidak memegang kendali.
Walau sebenarnya Kamu lah yang bisa mengendalikan bagaimana berpikir, merasakan, dan berperilaku. Putuskan bahwa perilaku buruk, sikap buruk, atau pilihan toxic orang lain tidak akan menjatuhkanmu.
3. Fokus mengendalikan diri sendiri, bukan orang lain
Sangat mudah dalam menginvestasikan energi untuk berharap rekan kerja Kamu yang toxic pindah divisi. Namun, angan-angan seperti itu hanya akan menghabiskan sumber daya Kamu yang berharga, contohnya seperti waktu dan energi mental.
Yang perlu diingat, Kamu tidak dapat mengontrol rekan kerja. Kamu hanya dapat mengontrol bagaimana cara Kamu menanggapinya.
Jadi gunakan energi yang sama untuk mengambil tindakan positif. Apakah Kamu memutuskan opsi terbaik Kamu adalah menghadapi rekan kerja atau Kamu pikir pilihan terbaik Kamu adalah menggunakan energi untuk berhati-hati dalam bersikap, gunakan sumber daya Kamu dengan bijak.
4. Melakukan percakapan langsung.
Ketika berurusan dengan orang yang toxic, Kamu tidak harus tetap pasif. Alih-alih, tetapkan batasan yang membuat ekspektasi Kamu jelas. Perlu diingat, Kamu tidak dapat mengubah kepribadian orang lain, tetapi Kamu dapat memanggilnya berdasarkan perilaku tertentu.
Tetapi melakukan percakapan langsung dan menetapkan batasan tegas dapat menyelamatkan Kamu dari perasaan lebih stres dalam jangka panjang.
5. Latih keterampilan mental yang sehat
Berurusan dengan rekan kerja yang toxic bisa sangat merugikan Kamu. Penting untuk melatih keterampilan mental dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan.
Jaga pikiran dan tubuh Kamu. Mustahil untuk tetap kuat secara mental jika Kamu memakan makanan yang buruk atau Kamu tidak cukup tidur. Dapatkan banyak latihan untuk membantu Kamu memerangi efek negatif dari stres.
Bereksperimenlah dengan berbagai keterampilan mental, seperti rasa syukur dan meditasi. Menggabungkan banyak kegiatan sosial dan rekreasi ke dalam hidup Kamu sehingga dunia Kamu tidak berputar di sekitar rekan kerja yang toxic.
Susah sih yah menghindari secara langsung, secara rekan kerja. Pernah ngalamin banget ini, sampw akhirnya pas dia mau resign baru minta maaf. Haha
Nah kalau Saya hadapi rekan kerja Toxic jaga jarak saja , dan berbicara seperlunya. Karena Saya juga harus menjaga kesehatan mental spya ga larut dalam ketoxicannya
soal tidak mengeluhh akan sulit karena namanya manusia ada batas dan butuh pelampiasannya. Apalagi kalau behubungan dengan pekerjaan. Mungkin bisa mengajukan komplain ke HRD atau bisa mengurabgi beban ketoksikan dengan pergi ke psikolog
memang gak enak banget yaa berada di ligkungan yang toksik, apalagi di lingkungan kerja. Saya dulu pernah mengalaminya dan yang saya lakukan waktu itu adalah selalu berusaha menghindar darinya, sebisa mungkin gak berinteraksi jika gak ada hal yang urgent
Wah pasti akan kesulitan menghadapi rekan kerja yg toxic klo gak tahan tahan ya kita yang hancur.
Memiliki rekan kerja toxic jadi tantangan tersendiri ya kak
Kita harus cari cara untuk bisa menghadapinya
Sama yang toxic perlu juga ya disampaikan secara langsung. Dengan begitu bisa diambil jalan tengah juga siapa tahu bisa tukar divisi yang lebih baik misalnya
Aku pernah mengalami ini. Jadinya belajar sabar dan bertahan juga. Aku hadapi juga semuanya