Apakah Kamu Terlalu Sering Meminta Maaf? Kamu Mungkin Mengalami “Sorry Syndrome”
RENDIRIANSYAH.COM - Apakah kamu merasa terlalu sering mengucapkan kata "maaf" Ketika ngobrol sama orang lain? Misalnya, apakah kamu sering mengucapkan hal-hal seperti, "Maaf mengganggu, bolehkah saya bertanya sesuatu?" Kamu mungkin mengalami "Sorry Syndrome".
Apa itu Sorry Syndrome?
Sorry Syndrome adalah dorongan untuk meminta maaf atas berbagai hal tanpa henti, bahkan untuk hal-hal yang berada di luar kendali kita atau untuk tindakan yang kita anggap tidak salah.
Tanda Kamu Mengalami Sorry Syndrome
Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa kamu mungkin menderita Sorry Syndrome:
- Kamu meminta maaf atas hal-hal yang tidak dapat kamu kendalikan
- Kamu meminta maaf atas tindakan orang lain
- Kamu meminta maaf atas interaksi sehari-hari yang normal (misalnya, saat melewati seseorang yang duduk di barisan kamu di bioskop atau dalam angkot)
- Kamu meminta maaf pada benda mati
- Kamu meminta maaf atas hal-hal yang menurut kamu tidak salah
- Kamu meminta maaf ketika kamu mencoba bersikap tegas
Bahasa itu memang penting. Bila kita terlalu sering meminta maaf, kita melemahkan komunikasi kita dan merendahkan diri kita sendiri. Permintaan maaf yang sesungguhnya tidak hanya akan sia-sia bila kita terus-menerus meminta maaf, kita juga menciptakan lanskap batin yang ditandai oleh perasaan tidak layak untuk memiliki keyakinan, permintaan, dan pernyataan umum yang berdiri sendiri.
Daripada meminta maaf dengan enteng, cara yang baik untuk menganalisis apakah permintaan maaf itu perlu atau bermanfaat adalah dengan bertanya pada diri sendiri, "Apakah saya perlu meminta maaf?" "Apakah saya melakukan sesuatu yang secara sah memenuhi kriteria berikut?
Kapan Harus Meminta Maaf?
Berikut ini waktu yang tepat untuk kamu meminta maaf:
- Ketika kamu telah menyakiti seseorang
- Ketika kamu telah menyinggung, mengecewakan, atau menyakiti perasaan seseorang
- Ketika kamu menyesali perilaku kamu (bukan ketika orang lain tidak menyukai perilaku kamu, tetapi kamu tetap melakukannya)
- Ketika kamu membuat kesalahan dan kesalahan kamu memengaruhi orang lain.
- Untuk mengakhiri perselisihan dan meninggalkan dendam lama
- Saat kamu perlu meminta maaf kepada diri sendiri . Kita semua melakukan kesalahan.
Terlalu banyak dari kita yang terbiasa memasukkan kata "maaf" ke dalam bahasa kita sesering kita menggunakan jeda verbal seperti "Hmm". Coba kamu ingat-ingat Kembali, dalam 1 minggu terakhir ini sudah seberapa sering kamu meminta maaf? Berapa banyak dari permintaan maaf itu yang tidak perlu? Mulailah menahan lidah kamu saat kamu merasa ingin meminta maaf. Orang lain tidak hanya akan lebih menghormati kamu, tetapi kamu juga akan lebih menghormati diri sendiri.
Itulah artikel tentang “Apakah Kamu Terlalu Sering Meminta Maaf? Kamu Mungkin Mengalami Sorry Syndrome”. Dapatkan informasi menarik lainnya dari rendiriansyah.com. Semoga bermanfaat.