Cerpen Remaja Romantis Bikin Baper - Asmara yang Sempurna

Cerpen Remaja Romantis Bikin Baper - Asmara yang Sempurna, pada artikel ini, rendiriansyah.com akan membahas mengenai sebuah cerpen remaja romantis yang bisa bikin baper. Artikel ini ditulis oleh seseorang yang memiliki sebuah harapan dalam menggapai impian cita dan cintanya.
Dalam cerpen remaja romantis ini, bercerita tentang segerombolan pemuda beranggotakan tiga orang, yang sama sama berusaha mewujudkan asmara yang sempurna.
Asmara yang Sempurna
Cerita dimulai dari satu orang yang berjuang dengan gigih untuk mendapatkan sang pujaan hati, ia bernama Zari.
Zari merupakan pribadi yang sedikit berbicara, sehingga ia dikenal menjadi pribadi yang pendiam. Namun untuk sebagian orang, sikap Zari mendapat pujian karena dengan sedikit berbicara ia terlihat berwibawa.
Hal itu pun juga cocok dengan Zari, karena Zari merupakan ketua di kelas nya.
Meskipun Zari merupakan pribadi yang jarang berbicara justru Zari merupakan pribadi yang produktif, Zari sudah banyak sekali aktif mengambil kegiatan yang dapat menaikkan derajat sosialnya, salah satunya dengan menjadi koordinator di acara kampus Unigass 24 .
Dengan demikian dia sudah cukup dikenal oleh teman seangkatan nya, dimulai dari acara itu ia mendapat popularitas paling tidak di kampusnya. Hal itu menjadi modal bagi Zari sehingga ia cukup percaya diri untuk mendapatkan hati Nanas, yang merupakan seseorang yang disukai Zari sedari lama.
Di tempat lain, seorang pemuda yang berjiwa humoris juga sedang mendamba seseorang yang di kasih nya, ia bernama Al.
Al sangat sekali fasih berbicara di depan umum, bahkan dia tidak segan untuk sedikit banyak melontarkan lelucon nya yang dapat mencairkan suasana.
Menghabiskan waktu dengan menjadi seorang pembicara yang bertanya juga menjawab demi keberlangsungan suasana ruangan, hingga hal itu menjadi rutinitas harian baginya.
Suatu hari, Al memperhatikan seorang perempuan yang berdiri tegap dan mengacungkan tangan kanan nya. Lalu perempuan itu mengajukan pertanyaan yang tidak cukup lazim bagi sebagian orang, ia bertanya : “Apa madzhab mu?” Ucap seorang perempuan dengan lantang, perempuan itu bernama Tasya.
Sejak saat itu Al merasa tertarik dengan Tasya. Bukan dari parasnya, melainkan keberanian dalam mempertanyakan hal yang cukup personal bagi setiap orang.
Perempuan dengan kemeja dan warna yang serupa dengan pakaian yang Al kenakan, (merah) warna berani bagi perempuan yang pemberani.
Dan orang yang terakhir berbeda, Khaleed namanya. Khaleed bukanlah seorang ketua kelas juga bukan seseorang yang humoris, justru tidak keduanya.
Dia pribadi yang tenang, percaya diri dalam banyak hal tapi tidak untuk Zahra.
Khaleed orang yang cukup serius dalam menyikapi segala hal, cukup serius dalam mempertimbangkan, dan juga cukup serius dalam menjalankan.
Dengan kata lain Khaleed merupakan seseorang yang teguh dengan pendirian nya, namun jika ada satu orang yang dapat menggoyahkan prinsip Khaleed mungkin orang itu adalah Zahra.
Sebenarnya Khaleed tidak begitu mengenal Zahra, bahkan menyapa saja tidak pernah. Namun Khaleed dengan lantang berkata : “Zahra milikku”.
Terdengar tidak umum bukan? Bagi orang yang belum pernah bertegur sapa.
Namun menurut Khaleed “Zahra bukan hanya perempuan lugu yang berdandan natural.”
Justru baginya (Zahra merupakan secarik kertas dengan karya lukis tuhan di dalamnya).
Merupakan identitas khusus dalam sudut pandang Khaleed untuk Zahra.