Apa itu Nyaman?
Pernah enggak, Kamu
bertanya-tanya kepada dirimu sendiri mengenai “nyaman itu datangnya darimana? Apakah datang sendiri?”.
Jika pernah, berarti kita
mempunyai hal yang sama. Nyaman itu dapat bersifat universal, dalam artian
semua kehidupan yang dialami tentu membutuhkan kenyamanan. Contohnya saja
dilingkungan pertemanan, pekerjaan atau bisa juga dalam suatu hubungan
percintaan.
Namun, untuk kali ini aku akan
membahas mengenai nyaman itu dari segi hubungan percintaan. Intinya tidak jauh
dari hubungan percintaan lah ini mah wkwk BUCIN.
Ada yang bilang, “nyaman itu memang datang dengan sendirinya.”
Terus, aku bertanya “kamu tahu kalau rasa nyaman itu datang
dengan sendirinya, tahu darimana?”
Lawan bicaraku pun bingung, tak
menjawab.
Nah itu dia yang menarik untuk
dibahas!
Berawal dari sebuah telfon,
setelah begitu banyak pembahasan yang diutarakan. Sampailah pada pembahasan
yang selama ini aku pertanyakan. Ya, meskipun aku yakin dengan jawabanku
sendiri. Tetapi, apa salahnya ku mendengar dan mencoba memahami setiap
pandangan dari lawan bicaraku.
Secara singkat, aku memberikan
sebuah pernyataan seperti ini:
“Menurutku pribadi, justru karena ada pandangan bahwa nyaman itu datang
dengan sendiri, pasti ada penyebab yang mengakibatkan dalam setiap hubungan
mempunyai rasa nyaman. Bisa karena kita berada dilingkungan yang diinginkan
atau kita sedang berhadapan dengan lawan bicara yang memiliki satu pemahaman
yang sama. Pada dasarnya kita dapat memilih diantara keduanya. Dengan memilih,
itu tandanya rasa nyaman itu kita sendiri yang ciptakan.”
Analoginya seperti ini:
Misal kamu mau makan di rumah
makan A. Tapi temanmu menginginkan dia dan kamu makannya di rumah makan B. Apa
yang menyebabkan kamu mau makan di rumah makan A? Misal jawaban kamu itu, “karena di rumah makan yang A tempatnya
rapi, bersih, makanannya enak, dan lain sebagainya”.
Pemahamannya seperti ini, dengan
kamu memilih rumah makan A, itu berarti kamu tahu dengan cara dan memilih apa
sehingga kamu dapat membuat dirimu mempunyai rasa nyaman dengan caramu sendiri.
“Lalu, bagaimana dengan suatu hubungan percintaan? Kok awalnya nyaman,
tapi setelah sekian beberapa lama seakan rasa itu mulai menghilang?”.
Apa yang menjadi penyebab
hubungan itu menjadi kurang nyaman? Apa karena objeknya atau karena pembahasannya
yang hanya itu-itu saja?
Jika karena objeknya, kemungkinan
besar rasa kurang nyaman itu akan tetap ada, meskipun berada diobjek yang
berbeda. Namun, jika karena pembahasannya, coba ubah!
Untuk tulisan yang aku buat ini,
hanya sekedar memberi sebuah pandangan. Tidak mengharapkan perdebatan dari
setiap pandangan. Karena setiap pandangan manusia terhadap kehidupan, tentunya
berbeda-beda.
Kenyamanan kesempurnaan cintaaaa aaaaaa
Kayak judul lagu
Top deh setuju